Kebakaran terjadi di satu-satunya rumah sakit yang berfungsi di Gaza utara, sementara petugas medis dan pasien terpaksa pergi oleh pasukan Israel, yang menggerebek rumah sakit tersebut pada Jumat pagi, menurut anggota staf.
Rumah sakit Kamal Adwan dan daerah sekitarnya mengalami peningkatan serangan minggu ini, menurut direktur rumah sakit, Dr Hussam Abu Safiya, yang mengatakan lima staf medis tewas dalam serangan pada hari Kamis.
Abu Safiya mengatakan dia diancam akan ditangkap oleh pasukan Israel, yang memerintahkan staf untuk pergi dan pasien dipindahkan ke rumah sakit Indonesia, termasuk mereka yang berada dalam perawatan kritis yang bergantung pada oksigen untuk bertahan hidup.
“Tentara pendudukan membakar semua ruang operasi di rumah sakit sementara kami masih di sana. Tentara mengevakuasi seluruh staf medis dan pengungsi serta menangkap sejumlah staf medis. Ada banyak korban luka di kalangan staf medis,” tulis Abu Safiya di Instagram. Ia menambahkan, banyak bangunan dan peralatan rumah sakit yang rusak.
“Saat ini kami belum tahu apa yang akan terjadi pada kami, pasien dievakuasi paksa ke RS Indonesia. Mereka memutus oksigen dari mereka, ada pasien yang [could] meninggal kapan saja,” kata salah satu staf medis melalui pesan suara yang dibagikan oleh Abu Safiya.
Rekaman video yang belum diverifikasi dari sekitar rumah sakit menunjukkan sekelompok pria yang mengenakan pakaian dalam berjalan melewati pasukan Israel.
Rumah Sakit Kamal Adwan telah dikepung sejak Oktober, ketika pasukan Israel memulai operasi militer ketiga di kamp pengungsi Jabaliya yang melibatkan pembongkaran massal bangunan dan infrastruktur.
Selama seminggu terakhir, Abu Safiya menggambarkan pengepungan yang intensif terhadap rumah sakit tersebut, dan membagikan video drone quadcopter yang menjatuhkan bahan peledak di sekitarnya.
Dia mengatakan serangan di gedung terdekat menewaskan 50 orang pada hari Kamis – di antaranya dua paramedis, seorang dokter anak, seorang teknisi laboratorium dan seorang pekerja pemeliharaan rumah sakit.
Militer Israel, Pasukan Pertahanan Israel, mengatakan pihaknya sedang memeriksa klaim bahwa lima staf medis tewas namun mengatakan pihaknya membantah jumlah korban yang dilaporkan di daerah tersebut.
“IDF beroperasi melawan teroris dan infrastruktur teroris di wilayah Jabaliya dan melanjutkan operasinya selama beberapa hari terakhir. IDF tidak mengetahui adanya serangan di area rumah sakit Kamal Adwan,” kata mereka.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rumah sakit Kasmal Adwan berfungsi sebagai markas teroris Hamas dan bahwa mereka telah melakukan upaya untuk mengurangi kerugian terhadap warga sipil dan telah “memfasilitasi evakuasi yang aman bagi warga sipil, pasien dan personel medis sebelum operasi dilakukan”.