Microbead baru yang dapat terurai akan segera menggantikan exfoliant plastik dalam pembersih kulit.
Bola polimer secara efektif menghilangkan spidol permanen dan eyeliner pada sampel kulit hewan dan terurai menjadi molekul yang mirip dengan gula dan asam amino, para peneliti melaporkan pada 6 Desember di Teknik Kimia Alam. Manik-manik tersebut menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan manik-manik mikroplastik, kata para ilmuwan.
Pada tahun 2015, Amerika Serikat melarang perusahaan menambahkan microbeads plastik ke dalam produk perawatan pribadi yang dibuang melalui saluran pembuangan untuk mencegahnya memasuki saluran air yang dapat ditelan oleh kehidupan laut. Beberapa negara telah menerapkan larangan serupa, namun negara lain masih memperbolehkan perusahaan untuk menambahkan microbeads plastik sebagai scrubber dan exfoliant.
Polimer baru ini “sangat membantu menggerakkan bidang ini dan membuat orang berpikir tentang berbagai cara untuk membuat bahan yang bahkan tidak memiliki kemampuan untuk menjadi mikroplastik,” kata Ana Jaklenec, seorang insinyur biomedis di MIT.
Jaklenec dan rekannya membuat bola tersebut, yang rata-rata berukuran 76 mikrometer, dari sejenis polimer yang dikenal sebagai poli(β-amino ester). Poli(β-amino ester) serupa telah digunakan untuk aplikasi biomedis seperti membawa obat ke seluruh tubuh. Tim menguji bagaimana bola-bola tersebut terdegradasi dalam air mendidih; setelah dua jam, lebih dari 94 persen polimer telah terurai menjadi molekul yang berhubungan dengan gula dan asam amino.
Selanjutnya, para peneliti mencampurkan mikropartikel dengan busa sabun dan menggunakan campuran tersebut untuk menghilangkan spidol permanen dari sampel kulit babi. Menyeka bekas sebanyak 50 kali dengan campuran tersebut menghilangkan sekitar 74 persen tinta, sedangkan menyeka bekas dengan busa sabun saja menghilangkan sekitar 38 persen tinta. Campuran pembersih menghilangkan eyeliner dengan lebih efektif: Sepuluh tisu dengan campuran tersebut menghilangkan eyeliner hampir dua kali lebih banyak dibandingkan busa sabun saja.
Manik-manik mikro polimer juga menyerap ion tembaga dari air, menunjukkan bahwa tidak seperti manik-manik mikro plastik biasa, manik-manik mikro tersebut dapat membersihkan kulit dari logam yang terdapat pada jenis debu tertentu (SN: 26/9/24).
Peningkatan kinerja ini dapat mendorong lebih banyak perusahaan untuk mengadopsi bahan yang lebih ramah lingkungan di masa depan, kata Ben Elling, ahli kimia polimer di Wesleyan University di Middletown, Conn. yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
“Ketakutan terbesar dalam mencari bahan yang lebih terbarukan atau lebih mudah terurai adalah seringkali bahan tersebut memiliki sifat yang lebih buruk daripada bahan penggantinya,” kata Elling. Sangat mudah untuk berasumsi bahwa akan selalu ada trade-off antara kinerja dan keberlanjutan, katanya, “tetapi Anda pasti bisa mendapatkan yang terbaik dari kedua hal tersebut.”
Sumber